loading...
Pada kesempatan kali ini kita akn membahas tentang Sejarah Uang. disini kita akan melihat bagaimana sejarah uang di dunia dan dalam makalah uang ini Saga-Sigi juga akan bercerita sejarah singkat uang yang didalamnya akan membahas tentang sejarah barter, sejarah uang logam, sejarah uang kertas dan sejarah uang giral.
Di dalam masyarakat yang sangat sederhana (primitif), orang belum mengenal atau menggunakan uang sebagai alat tukar. Pada masyarakat tradisional itu tiap orang berusaha menghasilkan sendiri apa yang dibutuhkannya.
Sesuatu yang dihasilkan dari berburu, menangkap ikan, mengambil hasil hutan, dan bertani, langsung dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Namun, sistem barter ditemukan banyak kelemahan diantarnya adalah: Kelemahan Barter
Bangsa Mesir kuno dahulu, memakai gelang dan cincin sebagai uang. Inggris kuno dan negara-negara lainnya memakai potongan besi. Sedangkan bangsa Indian di Amerika menggunakan tiram sebagai uang.
Pertukaran langsung barang dengan barang ternyata menghadapi banyak kesulitan. Oleh karena itu, diperlukan barang perantara yang dapat memudahkan pertukaran.
dipakai sebagai alat tukar. Pada awalnya logam dipotong-potong dan ditimbang serta ditentukan kadarnya untuk menentukan nilainya.
Karena hal itu merepotkan, lambat laun para raja atau penguasa setempat mulai menempa uang. Lama-kelamaan potongan logam diberi bentuk tertentu (biasanya kepingan).
Pada kepingan itu diberi cap resmi sebagai jaminan berat dan kadarnya atau gambar (raja, ”the sovereign”) dan angka yang menunjukkan nilainya. Angka pada kepingan disebut nilai nominal dan nilai bahan atau kepingan itu disebut nilai intrinsik.
Uang kertas ini diterima sebagai alat pembayaran yang sah karena berdasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap badan yang mengeluarkan uang itu. Atas kepercayaan itu kertas yang telah dijadikan uang itu disebut uang fiduciair (fiducio = kepercayaan).
Jadi, uang kertas ini berdasarkan pada kepercayaan masyarakat. Dengan mencetak uang kertas, pemerintah dapat menghemat biayabiaya pembuatan uang. Sebab dengan uang emas dan perak, mahal harganya, sangat jarang, dan sukar didapat.
Dengan mencetak uang kertas sebagai alat bayar, logam-logam tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk industri. Lagipula jika keperluan alat bayar bertambah, maka keperluan itu mudah dipenuhi. Baca lebih lanjut Kelebihan dan Kekurangan Uang Kertas.
a. Perekonomian Barter
Dahulu manusia hidup secara nomaden (berpindah- pindah) atau semi nomaden. Segala kebutuhan hidupnya diperoleh dari alam, baik langsung maupun tidak langsung. Kebudayaan masyarakat masih sangat sederhana, sehingga hasil kebudayaannya pun sangat terbatas.Gambar: Sistem Barter |
Sesuatu yang dihasilkan dari berburu, menangkap ikan, mengambil hasil hutan, dan bertani, langsung dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Namun, sistem barter ditemukan banyak kelemahan diantarnya adalah: Kelemahan Barter
b. Alat Pertukaran Berupa Barang
Adanya berbagai macam kesulitan dalam perekonomian barter, menyebabkan masyarakat menetapkan benda atau barang sebagai alat perantara dalam pertukaran.Bangsa Mesir kuno dahulu, memakai gelang dan cincin sebagai uang. Inggris kuno dan negara-negara lainnya memakai potongan besi. Sedangkan bangsa Indian di Amerika menggunakan tiram sebagai uang.
Pertukaran langsung barang dengan barang ternyata menghadapi banyak kesulitan. Oleh karena itu, diperlukan barang perantara yang dapat memudahkan pertukaran.
c. Alat Pertukaran Berupa Uang Logam
Di antara barang-barang yang dipakai sebagai alat tukar, hanya logam mulia yang paling banyakdipakai sebagai alat tukar. Pada awalnya logam dipotong-potong dan ditimbang serta ditentukan kadarnya untuk menentukan nilainya.
Gambar: Uang Logam Pertama Di Kesultanan Banten |
Karena hal itu merepotkan, lambat laun para raja atau penguasa setempat mulai menempa uang. Lama-kelamaan potongan logam diberi bentuk tertentu (biasanya kepingan).
Pada kepingan itu diberi cap resmi sebagai jaminan berat dan kadarnya atau gambar (raja, ”the sovereign”) dan angka yang menunjukkan nilainya. Angka pada kepingan disebut nilai nominal dan nilai bahan atau kepingan itu disebut nilai intrinsik.
d. Uang Kertas Bank
Uang kertas adalah alat bayar yang sah untuk jumlah yang besar. Kebanyakan negara sekarang ini menganut sistem standar kertas, termasuk Indonesia. Dengan standar ini peredaran uang tidak lagi dihubungkan pada salah satu logam.Gambar: Uang Kertas Indonesia |
Uang kertas ini diterima sebagai alat pembayaran yang sah karena berdasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap badan yang mengeluarkan uang itu. Atas kepercayaan itu kertas yang telah dijadikan uang itu disebut uang fiduciair (fiducio = kepercayaan).
Jadi, uang kertas ini berdasarkan pada kepercayaan masyarakat. Dengan mencetak uang kertas, pemerintah dapat menghemat biayabiaya pembuatan uang. Sebab dengan uang emas dan perak, mahal harganya, sangat jarang, dan sukar didapat.
Dengan mencetak uang kertas sebagai alat bayar, logam-logam tersebut dapat digunakan untuk keperluan lain, misalnya untuk industri. Lagipula jika keperluan alat bayar bertambah, maka keperluan itu mudah dipenuhi. Baca lebih lanjut Kelebihan dan Kekurangan Uang Kertas.