loading...
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Barter. Kita mulai dari Pengertian barter, Sejarah barter. setelah temen-temen baca kita akan tahu tentang perekonomian barter, kelebihan barter, kelemahan sistem barter dan kesulitan sistem barter.
Pengertian Barter
Barter adalah sistem tukar antara barang dengan barang atau dengan kata lain sistem tukar-menukar secara innatura.
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih terbatas dan jual beli dilakukan dengan tukar-menukar barang.
1. Kesulitan menemukan kehendak ganda yang selaras (double coincidence of wants)
Di dalam perdagangan barter diperlukan kehendak yang selaras. Artinya, setiap orang yang ingin mengadakan tukar-menukar barang dengan orang lain harus memiliki barang yang diinginkan pihak lain dan mencari barang pihak lain.
Kehendak ganda tersebut secara kebetulan dapat terjadi, tetapi untuk menemukan keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.
2. Harga atau nilai sukar ditentukan
Dalam perekonomian barter, cara menentukan harga atau nilai suatu barang harus ditentukan
pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai harga atau nilai tukar.
Permasalahan yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau nilai beras dan baju.
3. Pilihan pembeli dibatasi
Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter, pihak pembeli terikat pada syarat-syarat yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang yang diinginkannya. Misalnya, A hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum.
Sedangkan B yang mencari gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.
4. Pembayaran secara kredit sulit dilaksanakan
Jual beli secara kredit yang akan dibayar dengan barang sulit dilaksanakan, karena kesulitan menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran. Di samping itu juga akan timbul masalah mutu atau kualitas barang yang akan digunakan untuk pembayaran.
5. Kesulitan mengangkut dan menyimpan
Transaksi perdagangan secara barter akan menimbulkan masalah sehubungan dengan penyediaan barang-barang dalam jumlah besar. Di samping itu, menyimpan barang dalam jumlah banyak akan menimbulkan risiko. Penyimpanan barang memerlukan tempat dan biaya yang besar pula.
1. Tidak perlu mencari uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan,
2. Barang yang kita dapatkan bisa lebih besar dibandingkan dengan barang yang kita berikan.
Pengertian Barter
Gambar: Pertukaran Barang Dengan Barang |
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih terbatas dan jual beli dilakukan dengan tukar-menukar barang.
Kelemahan-kelemahan Sistem Barter
Dalam kenyataannya perekonominan barter menghadapi banyak kesulitan dan kelemahan yang dapat menghambat perkembangan perekonomian. Kesulitan-kesulitan perekonomian barter adalah sebagai berikut.1. Kesulitan menemukan kehendak ganda yang selaras (double coincidence of wants)
Di dalam perdagangan barter diperlukan kehendak yang selaras. Artinya, setiap orang yang ingin mengadakan tukar-menukar barang dengan orang lain harus memiliki barang yang diinginkan pihak lain dan mencari barang pihak lain.
Kehendak ganda tersebut secara kebetulan dapat terjadi, tetapi untuk menemukan keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.
2. Harga atau nilai sukar ditentukan
Dalam perekonomian barter, cara menentukan harga atau nilai suatu barang harus ditentukan
pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai harga atau nilai tukar.
Permasalahan yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau nilai beras dan baju.
3. Pilihan pembeli dibatasi
Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter, pihak pembeli terikat pada syarat-syarat yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang yang diinginkannya. Misalnya, A hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum.
Sedangkan B yang mencari gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.
4. Pembayaran secara kredit sulit dilaksanakan
Jual beli secara kredit yang akan dibayar dengan barang sulit dilaksanakan, karena kesulitan menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran. Di samping itu juga akan timbul masalah mutu atau kualitas barang yang akan digunakan untuk pembayaran.
5. Kesulitan mengangkut dan menyimpan
Transaksi perdagangan secara barter akan menimbulkan masalah sehubungan dengan penyediaan barang-barang dalam jumlah besar. Di samping itu, menyimpan barang dalam jumlah banyak akan menimbulkan risiko. Penyimpanan barang memerlukan tempat dan biaya yang besar pula.
Kelebihan Barter
Meski primitif namun sistem barter tetap memiliki kelebihan, diantaranya adalah:1. Tidak perlu mencari uang untuk mendapatkan barang yang diinginkan,
2. Barang yang kita dapatkan bisa lebih besar dibandingkan dengan barang yang kita berikan.