loading...
Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang faktor pendorong perubahan sosial yang terjadi di Indonesia. Selain itu kita juga akan membahas faktor penghambat perubahan sosial. Faktor pendorong perubahan sosial budaya merupakan alasan atau sebab terjadinya perubahan sosial budaya.
Sedangkan, faktor penghambat perubahan sosial budaya merupakan alasan yang mengakibatkan perubahan sosial itu terhambat. Mari kita awali dari faktor pendorong terjadinya perubahan sosial.
Secara garis besar faktor yang memengaruhi jalannya proses perubahan sosial-budaya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Dengan kata lain, terjadinya perubahan sosial-budaya tidak hanya didorong atau digerakkan oleh faktor tertentu.
Ada juga faktor-faktor penghambat yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Faktor pendorong dan penghambat perubahan diuraikan berikut.
1. Faktor Pendorong
Apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan sosial-budaya? Soerjono Soekanto (1982) menyebutkan sembilan buah faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kontak dengan kebudayaan lain;
b. Sistem pendidikan formal yang maju;
c. Sikap menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju;
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang;
e. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat;
f. Penduduk yang heterogen. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidangbidang kehidupan tertentu;
g. Orientasi ke masa depan; dan
h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Di samping ada faktor yang mendorong terjadinya suatu perubahan di dalam masyarakat, terdapat juga beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan-perubahan tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto (1982), ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial. Kedelapan faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Kehidupan terasing atau terisolasi menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin memperkaya kebudayaan sendiri.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup sehingga pendidikan tidak maju.
c. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
d. Adanya kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested interest).
e. Rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan dan menimbulkan perubahan pada aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.
Sedangkan, faktor penghambat perubahan sosial budaya merupakan alasan yang mengakibatkan perubahan sosial itu terhambat. Mari kita awali dari faktor pendorong terjadinya perubahan sosial.
Secara garis besar faktor yang memengaruhi jalannya proses perubahan sosial-budaya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor pendorong dan faktor penghambat. Dengan kata lain, terjadinya perubahan sosial-budaya tidak hanya didorong atau digerakkan oleh faktor tertentu.
Ada juga faktor-faktor penghambat yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Faktor pendorong dan penghambat perubahan diuraikan berikut.
1. Faktor Pendorong
Apa saja yang menjadi faktor pendorong terjadinya perubahan sosial-budaya? Soerjono Soekanto (1982) menyebutkan sembilan buah faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
Gambar: Wajib Belajar 12 Tahun |
b. Sistem pendidikan formal yang maju;
c. Sikap menghargai hasil karya orang dan keinginan untuk maju;
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang;
e. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat;
f. Penduduk yang heterogen. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidangbidang kehidupan tertentu;
g. Orientasi ke masa depan; dan
h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Di samping ada faktor yang mendorong terjadinya suatu perubahan di dalam masyarakat, terdapat juga beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan-perubahan tersebut.
Menurut Soerjono Soekanto (1982), ada delapan buah faktor yang menghalangi terjadinya perubahan sosial. Kedelapan faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Kehidupan terasing atau terisolasi menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin memperkaya kebudayaan sendiri.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat. Ini disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup sehingga pendidikan tidak maju.
c. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif.
d. Adanya kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang sudah tertanam kuat (vested interest).
Gambar: Adat Merupakan Penghambat Perubahan Sosial |
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing, terutama yang berasal dari Barat.
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h. Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.