Latar Belakang dan Tujuan Agresi Militer Belanda 1 (satu) pada 21 Juli 1947

loading...
Hi... Guys. Pada sehat kan hari ni? ya donk kan ketemu si caem SaGa-SiGi yang pasti bakal bikin loe kesem-sem + semringah. hehhe......

Pada kesempatan ini SaGa-SiGi akan membahas peristiwa yang sangat bersejarah bagi indonesia, yaitu tentang Agresi Militer Belanda 1 yang meliputi latar belakang Agresi Militer Belanda 1, tujuan agresi militer belanda 1.

Pada latar belakang agresi militer 1 kita akan membahas sebab yang melatar belakangi Agresi ini dan waktu yana me-latar belakang terjadinya agresi militer belanda 1.

Dilaman ini kami sajikan dalam makalah agresi militer belanda 1 atau sejarah agresi militer belanda 1. Agresi militer belanda 1 terjadi pada 21 Juli 1947. Dilaman ini juga kita akan membahas akibat agresi militer belanda 1 sehingga terciptalah ringkasan agresi militer belanda 1.

Latar Belakang Agresi Militer Belanda 1

Para pemimpin Indonesia berselisih pendapat akibat perbedaan dalam menafsirkan ketentuan-ketentuan persetujuan Linggarjati. Belanda berusaha keras untuk menyelesaikan “masalah Indonesia” dengan cepat.

Pada tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengultimatum pemerintah Republik Indonesia dengan mengirim nota yang harus dijawab dalam waktu 14 hari. Isi nota itu antara lain sebagai berikut.

1. Indonesia-Belanda membentuk pemerintahan ad interim (sementara)rsama be.

2. Indonesia-Belanda mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama.

3. Republik Indonesia harus mengirimkan bahan sembako untuk rakyat di daerah-daerah yang diduduki Belanda.

4. Indonesia-Belanda menyelenggarakan keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah-daerah Republik Indonesia yang memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama).

5. Pemilikan bersama impor dan ekspor atas nama Indonesia-Belanda.

Latar Belakang dan Tujuan Agresi Militer Belanda 1 (satu) pada 21 Juli 1947
Gambar: Para Pemuda dan pejuang Indonesia
Saat Perdana Menteri dijabat oleh Syahrir, Beliau menolak gendarmerie bersama. Kemudian, Pemimpin Kabinet generasi selanjutnya Amir Syarifuddin ,kembali memberikan jawaban yang pada dasarnya sama.

Pada tanggal 15 Juli 1947, Untuk sekian kalinya Belanda kembali mengirim nota kepada Indonesia. Republik Indonesia diberi waktu 32 jam dan dituntut untuk menjawab nota yang telah dikirim oleh Belanda.

Namun, Belanda tetap saja menuntut gendarmerie bersama dan minta agar Republik Indonesia menghentikan permusuhan terhadap Belanda. Dalam waktu 32 jam Republik Indonesia harus memberi balasan atas nota yang dikirim Belanda.

Pada tanggal 17 Juli 1947, Pemerintah Republik Indonesia memberi jawaban balasan melalui Amir Syarifuddin melalui RRI Yogyakarta. Jawaban itu ditolak Belanda.

Pada tanggal 20 Juli 1947, van Mook mengumumkan kemarahannya dan menyatakan bahwa pihak Belanda tidak mau berunding lagi dengan Indonesia.

Belanda tidak mengakui Perjanjian Linggarjati lagi. Akibatnya Pada tanggal 21 Juli 1947, daerah-daerah Republik Indonesia diserang oleh Belanda. Serangan militer ini dikenal dengan nama Agresi Militer I.

Belanda menyebut agresi ini dengan nama Aksi Polisionil. Belanda menganggap seluruh Indonesia adalah wilayah kekuasaannya yang utuh setelah Belanda menyatakan diri tidak mengakui adanya Perjanjian Linggarjati lagi.

Tujuan Agresi Militer I

Kedatangan Belanda untuk kesekian kalinya bukan tanpa alasan, melainkan dengan beberapa tujuan, diantaranya adalah

1. Tujuan Politik: Belanda ingin mengepung ibu kota RI dan menghapuskan kedaulatan RI.

2. Tujuan Ekonomi: Belanda ingin menguasai pusat-pusat penghasil makanan, rempah-rempah dan bahan ekspor.

3. Tujuan Militer: Belanda ingin menghancurkan TNI sebagai basik pertahanan Indonesia .